PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK

Authors

  • Neng Sulfi Faridah Program Studi Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Siliwangi

Keywords:

Pembelajaran Kontekstual, Kemampuan Pemahaman, Minat

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk   mengeksplorasi penggunaan model pembelajaran kontekstual terhadap kemampuan pemahaman matematik peserta didik dan mengetahui minat peserta didik terhadap model pembelajaran kontekstual. Pemahaman yang akan diteliti yaitu pemahaman Instrumental dan Pemahaman Relasional. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif eksperimen. Instrument yang digunakan berupa tes kemampuan pemahaman matematik dan angket minat peserta didik terhadap model pembelajaran kontekstual. Sampel terdiri masing-masing 39 siswa kelas kontorl dan kelas eksperimen kelas X SMK di Tasikmalaya. Teknik analisis data menggunakan uji perbedaan dua rata-rata dan analisis angket minat. Berdasarkan hasil perolehan dan pengolahan data serta pengujian dua rata-rata menggunakan SPSS menunjukkan bahwa t hitung 0,05 (taraf signifikan 95%) yaitu 0,000 0,05 artinya kemampuan pemahaman peserta didik pada materi program linear dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual lebih baik daripada menggunakan pembelajaran langsung. Skor diperoleh 77,67 pada minat 39 peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kontekstual. 35,90% berminat positif, 56,41% berminat dan 7,69% cukup berminat.

Tujuan penelitian ini untuk   mengeksplorasi penggunaan model pembelajaran kontekstual terhadap kemampuan pemahaman matematik peserta didik dan mengetahui minat peserta didik terhadap model pembelajaran kontekstual. Pemahaman yang akan diteliti yaitu pemahaman Instrumental dan Pemahaman Relasional. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif eksperimen. Instrument yang digunakan berupa tes kemampuan pemahaman matematik dan angket minat peserta didik terhadap model pembelajaran kontekstual. Sampel terdiri masing-masing 39 siswa kelas kontorl dan kelas eksperimen kelas X SMK di Tasikmalaya. Teknik analisis data menggunakan uji perbedaan dua rata-rata dan analisis angket minat. Berdasarkan hasil perolehan dan pengolahan data serta pengujian dua rata-rata menggunakan SPSS menunjukkan bahwa t hitung 0,05 (taraf signifikan 95%) yaitu 0,000 0,05 artinya kemampuan pemahaman peserta didik pada materi program linear dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual lebih baik daripada menggunakan pembelajaran langsung. Skor diperoleh 77,67 pada minat 39 peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kontekstual. 35,90% berminat positif, 56,41% berminat dan 7,69% cukup berminat.

Downloads

Published

2020-02-11